Kata Kunci Ideologi-ideologi Politik (1)

Nasionalisme

Nationalism: gagasan memuliakan suatu negara tertentu dan kelompok kebangsaan yang hidup di dalamnya, yang melihat kepentingan negara sebagai nilai tertinggi dengan fokus utama identitas politik dan loyalitas.

Nation : kumpulan orang yang terdiri dari etnis, bahasa, budaya,suku, ras, sejarah yang sama.

Self-determination: suatu prinsip bahwa masyarakat global wajib memberikan kewarganegaraan pemerintah mereka sendiri.

Ideology: prinsip filosofis dari suatu negara tentang politik, kepentingan aktor-aktor politik, dan cara orang-orang untuk berperilaku etis.

Identity: persepsi sekelompok orang  tentang siapa mereka dan dari mana mereka secara  keseluruhan dan kaitannya dalam berhubungan dengan orang lain.

Loyality: keteguhan hati; ketaatan (dl persahabatan, perhambaan, dsb); kepatuhan

State-sovereignty: status negara di bawah hukum internasional, pemerintah negara tunduk pada otoritas eksternal yang lebih tinggi.

Globalization: integrasi dan saling ketergantungan antar negara-negara berkembang peningkatan hubungan dan perdagangan.

Ethno nationalism: bentuk nasionalisme yang berbasis identitas-identitas primordial, seperti etnis, suku, dan ras.

Civic nationalism: nasionalisme dimana legitimasi politik negara berasal dari partisipasi aktif rakyat nya, berbasis pada tradisi rasionalisme dan liberalisme

Romantic nationalism: disebut juga nasionalisme organik/nasionalisme identitas yaitu bentuk nasionalisme etnis , negara memperoleh  legitimasi politik secara alamiah dari konsekuensi dan ekspresi bangsa/ ras.

State nationalism: paham bahwa bangsa adalah komunitas yang berkontribusi pada kekuatan negara

Religious nationalism: nasionalisme yang dipengaruhi oleh agama, di mana penafsiran  ide-ide keagamaan menginspirasi aktivisme politik.

Neo nationalism: nasionalisme yang unik yang bereaksi pada proses globalisasi dan lebih khusus lagi globalisasi modal.

 

 

Realisme

Egoisme: sikap mengutamakan kepentingan diri sendiri.

Human nature: sikap dasar atau sikap alami manusia.

Sovereignty: kedaulatan atau kewenangan suatu negara terhadap segala penyelenggaraan di negaranya.

National interest: kepentingan nasional untuk mencapai semua tujuan yang telah dicita-citakan oleh suatu negara.

Anarchism: paham yang berasumsi bahwa konflik terjadi karena tidak adanya kekuasaan politik yang menaungi.

Statisme: ideologi yang mendukung organisasi kemanusiaan menjadi komunitas khusus, nilai dan kepercayaan komunitas tersebut dilindungi dan dijaga oleh negara.

Coexistence: kehidupan yang damai dan saling berdampingan.

State: suatu entitas yang mempunyai kedaulatan atas suatu wilayah dan orang-orang yang ada di dalamnya. State atau negara merupakan aktor utama dalam realisme.

Self-help: usaha untuk menolong diri sendiri, dalam realisme beranggapan tidak ada negara lain yang benar-benar bisa diandalkan untuk menolong suatu negara dari keterpurukan kecuali negara itu sendiri.

National self-determination: hak dari suatu bangsa untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara.

Survival: suatu pertahanan diri agar tidak rentan dari krisis. Surival merupakan prioritas bagi para pemimpin.

Classic: sesuatu yang berasal zaman dulu atau telah lama digunakan.

Sosialisme

Community: sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggotanya, karena adanya kesamaan interest atau value.

Fraternity: perasaan yang kuat untuk saling tenggang rasa dan solidaritas, yang muncul dalam suatu kelompok akibat adanya suatu keterikatan antar anggota kelompok tersebut.

Social equality: suatu keadaan sosial di mana semua orang di dalam masyarakat atau kelompok tertentu memiliki stattus yang sama dalam hal tertentu.

Social class: suatu hierarki status di mana individu dan kelompok diklasifikasikan atas dasar harga diri dan prestise, yang diperoleh terutama melalui keberhasilan ekonomi dan akumulasi kekayaan.

Common ownership: kepemilikan bersama dalam sosialisme didorong oleh rasa persaudaraan.

Konservatif: menjaga atau melindungi sesuatu yang telah ada. Sikap sosialisme cenderung konservatif dan berkebalikan dengan liberalisme yang cenderung dinamis.

Fundamentalist: kelompok-kolompok yang masuk ke dalam sebuah aliran, sekte, gerakan, agama, dan paham yang berusaha untuk mempertahankan doktrin atau ajaran dari kelompoknya.

Communism: paham atau ideologi yang menjunjung prinsip ‘sama rata sama rasa’ dan persamaan hak antar warga negara walaupun cenderung memaksakan.

Liberalisme

Individualisme: paham yang memandang manusia, pertama dan terutama, sebagai individu, dan lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama. Kaitannya dengan liberalisme dapat dilihat dari tujuan kaum liberal untuk membangun masyarakat dimana setiap individu dapat mengembangkan diri dengan kemampuan terbaiknya.

Freedom: keyakinan yang menjamin bahwa setiap individu dapat bertindak sesuai dengan keinginan atau pilihannya. Kaum liberal menganjurkan “kebebasan di bawah hukum” karena kebebasan seseorang dapat mengancam kebebasan orang lain.

Equality: keyakinan bahwa setiap individu terlahir “setara”, setidaknya dalam hal nilai moral. Namun karena setiap individu memiliki kemampuan dan kemauan yang berbeda-beda maka kaum liberal percaya akan “equality of opportunity” yang memberikan setiap individu kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensinya.

Toleransi: suatu sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang dilakukan oleh orang lain.

Consent: persetujuan untuk melakukan sesuatu; kesepakatan dalam pendapat atau sentimen.

Harmony of interests: kepercayaan umum kaum liberal pada abad ke-19, yaitu sebuah gagasan tentang tatanan alami masyarakat yang telah dirusak oleh pemimpin yang tidak demokratis dan kebijakan yang “ketinggalan zaman”, dan mereka percaya jika penyimpangan ini dihilangkan maka sebenarnya tidak ada konflik nyata di antara masyarakat.

Meritocracy: pemerintahan oleh yang berbakat, penghargaan dan jabatan harus didistribusikan menurut kemampuan.

Idealisme: paham yang menganggap ide atau pikiran atau cita-cita sebagai satu-satunya hal yang benar dan dapat dipahami, dan memiliki efek kausal penting dalam politik internasional.

Liberalisasi: menggambarkan kebijakan pemerintah dalam mengurangi peran negara dalam bidang ekonomi.